About

Selasa, 24 Maret 2015

PRIMITIF MODERN


       Perkembangan fashion dari tahun ke tahun semakin berkembang pesat, fenomena ini bisa kita lihat di tempat – tempat perbelanjaan, butik, dan masih banyak lagi. Berbagai desain busana dipajang di depan toko dengan gaya yang bermacam - macam agar para konsumen tertarik. Para perancang busana berlomba – lomba mengeluarkan ide mereka ke busana yang akan dibuat begitu juga dengan pabrik tekstil. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sekarang sadar bahwa kebutuhan fashion bukan hanya sekedar berpakain, tapi merupakan sebuah gaya dan trendi sehingga fashion juga bisa disebut sebagai alat komunikasi atau sarana komunikasi di masyarakat.
       Ada sebuah cerita dari salah satu dosen sebuah universitas; “ketika saya berumur 15 tahun, saya diajak kakak sepupu untuk ikut mengajar di desa – desa terpencil di bawah lereng gunung. Saya pun menyetujuinya dan esoknya kami berangkat bersama. Ketika sampai di desa yang dituju, kami melihat masyarakat setempat masih sangat primitf mereka hanya berpakain seadanya ada yang memakai pakaian dalam bahkan ada yang masih menggunakan dedaunan tetapi inilah misi kami untuk mendidik mereka agar berkemajuan. Air di desa tersebut sangatlah sejuk dan jernih karena berasal dari gunung langsung.”
     Dari cerita di atas, ada sesuatu yang menggelitik yaitu pada perkembangan fashion zaman sekarang banyak yang di luar batas atau melanggar syari’ah. Kita tidak usah jauh – jauh untuk melihat orang – orang primitf cukup anda berjalan – jalan di pusat perbelanjaan anda akan melihat sekumpulan orang primitif sedang menikmati sajian khas zaman purbakala. Inilah yang disebut dengan primitf modern yang banyak melanggar aturan – aturan Allah SWT, padahal telah jelas disebutkan dalam Al – Qur’an: “Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS. An-Nur [24]: 31). Maka dari itu wahai saudara seiman, marilah kita bersama – sama menjadi seorang hamba Allah yang selalu taat dengan segala perintah – Nya dan jika ingin mengikuti perkembangan fashion yang semakin pesat tidaklah mengapa tapi tetap dalam batas koridor keislaman yang syar’i. Wallahu A’lam (MA)

0 komentar:

Posting Komentar